Sabtu, 02 Juli 2011

Friends Forever


             Angin semilir bertiup. Sekarang waktunya jam istirahat. Tetapi aku malas kemana-mana. Aku hanya duduk di teras kelas. Mengamati anak-anak yang lalu lalang di depan ku. Dua minggu lagi aku akan menghadapi ulangan semester. Tidak terasa waktu berjalan dengan cepatnya. Aku akan menjadi anak kelas 2 SMA. Rasanya baru kemarin aku mendaftar di sekolah ini. Dari kejauhan aku melihat seseorang yang berjalan ke arah ku sambil tersenyum. Aku melambai-lambaikan tangan ku. Dia adalah Mira, sahabatku sejak kelas 1 SMP. Pertama kali aku mengenalnya sewaktu ada lomba mata pelajaran tingkat SD. Waktu itu kami kelas 6 SD. Aku dan dia mewakili sekolah masing-masing. Dan kebetulan, saat kelas 1 SMP kami sekelas hingga sekarang, kelas 1 SMA. Jadi sudah 4 tahun aku mengenalnya. Tentunya aku tahu persis bagaimana sifat dan kebiasannya.
            “ Hai, Farah! ” sapa Mira dan langsung duduk di samping ku. “Oh, ya. Tumben nggak ke kantin. ”
            ” Lagi males ke kantin. Masih kenyang! ” jawab ku
” Oh... ” Mira mengangguk-angguk
” Mir, nggak terasa ya. Sebentar lagi kita akan naik kelas. Kita akan menjadi kakak kelas. Aku nggak bisa ngebayangin deh! ” aku membuka pembicaraan.
” Kalau begitu, tutup matamu dan bayangin aja! ” canda Mira
” Ah, kamu. Selalu aja bercanda.Oh ya, tadi kamu dari mana? ”
” Dari kelas kakakku. Aku mengembalikkan buku gambarnya yang ku pinjam. ” jelas Mira
” Dor!!! ” Diah mengagetkan kami. ” Kalian lagi ngapain nih? Ada gosip baru ya? ”
” Hu... ” Aku dan Mira menyoraki Diah.
“ Apaan sih? Udah ngagetin, sekarang malah mikir kita lagi ngegosip. Mau mu apa sih?! “ mataku melotot dan berusaha memasang wajah yang sejudes mungkin.
“ He... he... he... Nggak apa-apa  kok. “ Diah tertawa kecil karena dia sudah tahu kalau aku hanya bercanda. Karena aku orangnya sangat sulit untuk bisa marah. Apalagi dengan sahabatku. Aku jadi ingat kebiasaan Diah kalau sedang memarahi atau menasehati . Dua tangannya diletakkan dipinggang dan bagian kepalanya dimajukan. Aku benar-benar ingin tertawa kalau mengingat kebiasaannya itu. Lain lagi dengan Mira. Dia kalau sudah tersinggung sangat sulit untuk menghilangkan amarahnya. Apalagi kalau ada yang memotong pembicaraannya. Dijamin! Dia akan diam lalu segera meninggalkan orang tersebut. Lalu aku melirik ke arah Diah sambil tersenyum.
“ Oh ya, Mir. Kamu ingat nggak waktu pertama kali kita mengenal Diah? ”
” Oh iya. Aku ingat banget!!! Dulu, dia suka ngerobek-robek kertas dan kita menegurnya. Semenjak kejadian itu, kita menjadi akrab. “ jelas Mira. Aku dan Mira tertawa.
-----------------------------------------------------------------------------------------
Sewaktu minggu pertama menjadi anak SMA, aku dan Mira yang duduk sebangku selalu memperhatikan seorang anak yang duduk disebelah kiri bangku kami. Setiap ada tulisan yang salah, dia langsung merobek kertas. Aku tidak tahu ada berapa lembar kertas yang ada di kolong mejanya. Tentu saja aku memberi tahu Mira.
“ Mira, lihat deh. Dari tadi anak itu ngerobek kertas melulu. Boros banget ya.“ ujar ku sambil menunjuk ke arah anak itu. Mira tersenyum mendengar perkataanku. Akhirnya kami sepakat untuk menegurnya.
“ Eh, kenapa sih dari tadi kamu ngerobek kertas melulu? “ Tanya ku pada anak yang belum ku ketahui namanya itu. Anak itu hanya tersenyum mendengar pertanyaan ku. Beberapa hari kemudian aku baru tahu kalau namanya adalah Diah.
------------------------------------------------------------------------------------------
“ Kalian masih ingat kejadian itu ya? Sudah, ah. Jangan dibahas lagi! Aku kan malu! ” kata Diah dengan cemberut. Tawaku dan Mira semakin menjadi-jadi.
Beginilah persahabatan. Begitu indah. Sebentar lagi kami akan naik kelas. Akankah kami bersama lagi di kelas yang baru nanti? Akankah kami seakrab sekarang lagi? Akankah kami saling menyapa jika bertemu? Banyak pertanyaan muncul dibenakku. Tetapi hanya waktu yang dapat menjawabnya.

” Teng...teng...teng... ” bel berbunyi, tanda jam istirahat telah berakhir. Anak-anak berlarian ke kelas masing-masing. Saat akan beranjak masuk ke kelas aku berharap ” Mudah-mudahan persahabatan ini akan terjalin, selamanya. ” 

By: Syifaurrahmah Izzati  ( ditulis saat kelas 1 SMA, 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagi2 komentnya ya... ^_^