Selasa, 06 Mei 2014

Wanita Hebat

Suatu hari sepasang suami istri sedang berjalan2 di sebuah mall. 
Sang suami merupakan seorang pengusaha yg berpenghasilan tinggi. 
Saat mereka memasuki sebuah outlet,sang istri bertemu dengan mantan kekasihnya saat muda dahulu yg merupakan karyawan outlet tersebut. 
Sang istri mengenalkan suaminya pada mantan kekasihnya tersebut,dan kemudian mereka berbincang-bincang. 
Saat perjalanan pulang,di dalam mobil,sang suami berkata kepada sang istri. "Untung dulu kau tidak jadi menikah dengannya.Kalau iya,mungkin sekarang kau menjadi istri seorang karyawan toko." 
Sang istri menjawab, "Kau salah.Kalau dulu aku menikah dengannya,dia yang menjadi pengusaha.Kau yang menjadi karyawan toko" 

--- 

Dibalik kesuksesan seorang Pria,ada wanita hebat dibelakangnya.
Sudah satu tahun kurang beberapa hari lagi aku tidak memposting di blog ini.
Gara-gara kesibukanku, dan juga rasa malas ku. Hehehe
Kangen juga dengan jaman-jamannya aktif ngeblog.
Salut deh buat temen-temen blogger ku yang sampai sekarang masih aktif ngeblog.
Karena, untuk konsisten menjadi blogger itu susah susah gampang.

Selasa, 28 Mei 2013

Why I Choose Psychology


Jujur saja, sejak kecil aku tidak pernah mempunyai cita-cita menjadi Psikolog. Ilmu Psikologi itu seperti apa, aku juga tidak tahu. Maklum saja aku tinggal di kabupaten di Luar Pulau Jawa. Yang mana profesi psikolog ini sangat jarang, sehingga jika aku mengambil jurusan ini, aku khawatir tidak dapat bekerja di daerahku karena tidak tersedianya lapangan kerja yang berhubungan dengan jurusan ini. Aku ingat, dulu saat jaman-jamannya mendaftar di perguruan tinggi, ada salah seorang temanku yang diterima di Psikologi. Tetapi karena aku dan beberapa teman lainnya berkata padanya  bahwa lapangan pekerjaannya sulit di daerahku, dia pun mengikutinya, dan kemudian mengambil jurusan lain.

Tidak ku sangka, dulu aku menyarankan temanku untuk tidak memilih jurusan Psikologi, tetapi malah aku sendiri sekarang berkuliah di jurusan psikologi. Dan tidak terasa, semester 6 akan berakhir. Waktu berjalan sangat cepat.

Awal masuk jurusan Psikologi, bisa dibilang ‘nyasar’. Karena tidak lulus di jurusan yang ku cita-citakan sejak kecil, aku pun mencari jurusan lain. Entah kenapa, aku tidak begitu menginginkan berkuliah di jurusan yang berhubungan dengan keguruan. Sejak kecil aku tertarik dengan pelajaran bahasa Indonesia, dan ingin masuk di jurusan bahasa Indonesia saja, pikirku, tetapi orang tuaku tidak mengijinkan, katanya jika lulus akan menjadi guru. Ya bukan berarti jadi guru itu tidak bagus, dan tidak selamanya kuliah di jurusan bahasa indonesia itu berprofesi sebagai guru saja, masih banyak pekerjaan lainnya. Tetapi sebagai anak yang berbakti, aku mengikuti kata-kata orang tuaku. Lalu, karena sejak SD aku suka berkutat di depan komputer dan laptop, sempat terpikir juga untuk mengambil jurusan Teknik Komputer atau Sistem Informasi, sepertinya seru jika bisa membuat program. Lagi-lagi, orangtuaku tidak menyetujuinya. Katanya, kalau mau pintar komputer, tinggal kursus saja. Orangtuaku pernah menyarankan padaku untuk memilih Teknik Sipil, dengan tegas dan cepat, aku langsung menolaknya. Tidak terbayangkan, perempuan berjilbab dan rok-an sepertiku bekerja di bidang seperti itu. Bukan berarti tidak boleh, tetapi aku tidak ingin saja.