Tidak ku sangka, dulu aku menyarankan
temanku untuk tidak memilih jurusan Psikologi, tetapi malah aku sendiri
sekarang berkuliah di jurusan psikologi. Dan tidak terasa, semester 6 akan
berakhir. Waktu berjalan sangat cepat.
Awal masuk jurusan Psikologi, bisa
dibilang ‘nyasar’. Karena tidak lulus di jurusan yang ku cita-citakan sejak
kecil, aku pun mencari jurusan lain. Entah kenapa, aku tidak begitu
menginginkan berkuliah di jurusan yang berhubungan dengan keguruan. Sejak kecil
aku tertarik dengan pelajaran bahasa Indonesia, dan ingin masuk di jurusan bahasa
Indonesia saja, pikirku, tetapi orang tuaku tidak mengijinkan, katanya jika
lulus akan menjadi guru. Ya bukan berarti jadi guru itu tidak bagus, dan tidak
selamanya kuliah di jurusan bahasa indonesia itu berprofesi sebagai guru saja,
masih banyak pekerjaan lainnya. Tetapi sebagai anak yang berbakti, aku
mengikuti kata-kata orang tuaku. Lalu, karena sejak SD aku suka berkutat di
depan komputer dan laptop, sempat terpikir juga untuk mengambil jurusan Teknik
Komputer atau Sistem Informasi, sepertinya seru jika bisa membuat program.
Lagi-lagi, orangtuaku tidak menyetujuinya. Katanya, kalau mau pintar komputer,
tinggal kursus saja. Orangtuaku pernah menyarankan padaku untuk memilih Teknik
Sipil, dengan tegas dan cepat, aku langsung menolaknya. Tidak terbayangkan,
perempuan berjilbab dan rok-an sepertiku bekerja di bidang seperti itu. Bukan
berarti tidak boleh, tetapi aku tidak ingin saja.
Dan kemudian, tiba-tiba terlintas,
Psikologi. Aku mencari tahu apa itu Psikologi. Sepertinya menarik. Saat memilih
jurusan ini, aku sama sekali tidak punya bayangan, jenis pekerjaan seperti apa
yang nantinya akan kulakukan dengan gelar S. Psi tersebut.
Saat pertama kali kuliah, dosen-dosen
biasanya bertanya, apa yang membuat kami memilih jurusan Psikologi. Kebanyakan
dari teman-temanku memilih jurusan ini karena mereka mempunyai cita-cita
menjadi psikolog. Sementara aku, setiap ditanya hal seperti itu, aku selalu
deg-degan, aku tidak tahu apa yang harus ku jawab. Karena ilmu Psikologi itu
sendiri merupakan hal yang baru bagiku. Biasanya sih, dengan polos aku
menjawab, ingin membantu menyelesaikan masalah orang lain. Seperti yang
dikatakan beberapa temanku lainnya. Daripada aku mengatakan karena merupakan
cita-citaku, lebih baik menggunakan alasan itu saja.
Ngomong-ngomong mengenai masalah,
sebenarnya jika dilihat orang yang masuk di jurusan Psikologi itu sebenarnya
orang yang mempunyai masalah juga. Mereka berharap, dengan masuk ke jurusan
Psikologi, dapat membantu menyelesaikan masalah mereka. Alasanku pun kurang
lebih sama. :D
Apalagi setelah menjalani
perkuliahan. Ku rasa ilmu ini menarik. Apalagi saat kita bisa mengetahui
kepribadian orang lain dan juga segala hal yang berkaitan dengan perilaku dan
proses mental manusia. Bagiku, yang paling seru adalah mata kuliah yang
membahas tentang alat tes, karena dibandingkan teori aku lebih suka praktek.
Dengan alat tes, kita dapat mengungkap hal sesuai dengan tujuan alat tes
tersebut. Tetapi untuk mengetes ini tidak boleh sembarang orang. Sarjana S1
Psikologi saja belum boleh untuk mengetes orang. Seperti yang terdapat dalam
Kode Etik Psikologi, yang boleh melakukan tes adalah seorang Psikolog, yang
mana sekarang ini harus menempuh Magister Psikologi Profesi untuk dapat meraih
gelar M. Psi, Psikolog. Mudah-mudahan aku dapat mewujudkannya. Aamiin...
Menjadi mahasiswa Psikologi ada
untungnya. Karena ilmu Psikologi ini aplikatif, sehingga dapat diterapkan di
kehidupan sehari-hari. Juga dipercaya teman menjadi tempat berbagi cerita.
Dan ada juga hal yang membuat berat menyandang gelar mahasiswa
Psikologi. Karena, mahasiswa Psikologi dianggap tahu SEGALA hal. Dan juga
dituntut untuk dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Well, mahasiswa
Psikologi juga manusia biasa, yang tak sempurna dan kadang salah.
Saat berkenalan dengan orang baru,
dan mengetahui bahwa orang yang di depannya adalah mahasiswa Psikologi,
biasannya banyak yang berkomentar, “Aduh... Bahaya nih... “, banyak yang
menghindari, karena takut sifat dan kepribadian mereka ‘dibaca’.
Yang lucu adalah ketika teman-temanku
minta dibacakan seperti apa kepribadian mereka. Aku hanya bisa tertawa, sebelum
masuk jurusan Psikologi, aku kan sudah mengenal mereka, jadi seperti apa sifat
mereka aku sudah mengetahuinya.
Tidak sedikit juga orang yang salah
mempersepsikan tentang psikologi itu sendiri. Seperti, “Baca auraku dong...”,
atau “ramal aku dong...”.
Mengenai lapangan pekerjaan,
psikologi itu tidak selalu berhubungan dengan hal-hal seputar sakit jiwa saja.
Hampir bahkan di semua bidang membutuhkan psikologi di dalamnya. Di mana ada
manusia, maka di situ psikologi dibutuhkan. Di lingkungan klinis, pendidikan,
industri, sosial, dan lainnya, membutuhkan psikologi. Tinggal memilih saja, ingin bekerja di bidang
apa.
Kalau aku... Di bidang...
RA-HA-SIA...!!! Hehehe...
Good day! I simply want to give an enormous thumbs up
BalasHapusfor the great information you could have here on this post.
I will probably be coming back to your weblog for more
soon.
Feel free to visit my webpage - semi automatic hunting rifles 308
Hiya! I just want to give a huge thumbs up for the nice info you
BalasHapuscould have here on this post. I can be coming back to your weblog for more soon.
Feel free to visit my blog post: semolina recipes breakfast
Howdy! I just would like to give an enormous thumbs up for the nice information
BalasHapusyou could have right here on this post. I can be coming again to your weblog for extra soon.
Here is my blog post; google c chrome
Do you realize there is a 12 word phrase you can speak to your man... that will trigger intense emotions of love and impulsive attractiveness for you deep inside his chest?
BalasHapusBecause deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, worship and care for you with his entire heart...
12 Words Will Trigger A Man's Love Response
This instinct is so built-in to a man's brain that it will make him try harder than before to build your relationship stronger.
Matter-of-fact, triggering this mighty instinct is so mandatory to achieving the best possible relationship with your man that the second you send your man a "Secret Signal"...
...You will instantly find him open his soul and mind to you in a way he haven't experienced before and he will identify you as the only woman in the galaxy who has ever truly tempted him.