Selasa, 23 Oktober 2012

Dibuang Sayang

Siang tadi aku dan beberapa teman-temanku membersihkan sekretariat. Barang-barang yang sudah tidak terpakai ditumpuk di depan pintu. Berantakan.
Kertas-kertas yang sudah tidak terpakai dikumpulkan satu kelompok. Lumayan, kalau dikiloin bisa jadi uang. hehehe

Saat sedang memilah-milah barang, aku menemukan barang yang menarik buatku. Kayak tas kecil bekas souvenir pernkahan. Ada dua. Warna Pink dan Orange. Sayang banget kan kalau dibuang, langsung saja ku amankan ke dalam tas. Tetapi sebelumnya aku tentu saja sudah bertanya, apakah barang tersebut masih digunakan atau tidak. Banyak barang-barang yang menurutku sayang dibuang. Tetapi, kalau tidak dibuang malah menumpuk. Tadi itu rasanya benar-benar tidak tega untuk membuang barang-barang itu. Kalau tidak ada teman-temanku itu, mungkin barang-barang itu masih menumpuk dengan manisnya karena sayang ku buang. Hehehe


Dan sorenya, saat di kosan, ada salah satu mbak kos ku yang mau pulang kampung. Dia sudah menyelesaikan program studi S-1 nya, dan sudah menjadi sarjana. Tidak mungkin baginya untuk membawa semua barang-barang itu, karena rumahnya jauh. Jadi sebagian sudah diniatkan untuk dikiloin. Kayak tumpukan kertas fotocopyan. Awalnya yang buku-buku juga mau di kiloin. Tapi ku tahan... sayang kan, buku kan harganya mahal. Daripada dikiloin lebih baik diwariskan ke adik kos. Kebetulan ada yang satu jurusan.
Tetapi setidaknya aku dapat 'warisan' dari mbak kos ku. Yaitu Tas dan baju. Daripada pulang bawa berat-berat, dan dikiloin kan, mending wariskan ke adik kos saja. Hehehe..

Hmmm.... melihat mbak kos ku yang sibuk memilah-milah barang, aku kemudian berpikir, saat aku selesai kuliah nanti bagaimana ya? Masa iya ku bawa pulang? Kan banyak... Tapi... kalau di tinggal rasanya sayang banget. Semua barang itu mempunyai kenangan tersendiri. ya kan?
Kertas yang penuh coretan dan gambar-gambar juga mempunyai kenangan.
Seperti kemarin, saat pergantian semester, aku membereskan catatan semester sebelumnya, ku lihat ada disebuah kertas, coretan ku saat aku merasa BT mendengarkan kuliah :D Atau saat aku dan temanku saling menulis pesan di kertas membicarakan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan perkuliahan.
Hal yang simple seperti itu pun, mempunyai kenangan dan cerita.

Terkadang aku merasa aku ini seperti pemulung saja, karena suka mengumpulkan 'sampah'. 
Misalkan nih ya, percaya atau tidak, aku itu suka mengumpulkan botol-botol. Tetapi bukan berarti aku berkeliling dari tong sampah satu ke tong sampah lainnya hanya untuk mencari botol. Tetapi botol-botol yang habis ku pakai, sayang ku buang. Niatnya sih, mau didaur ulang gitu. Jadi sesuatu gitu. Tetapi karena belum sempat, jadinya botol-botol itu menumpuk di bawah kolong tempat tidur. Dan aku baru menyadari hal itu saat pindahan kos. Kolong tempat tidurku penuh dengan botol. Tetapi tidak mungkin kan kalau botol-botol itu ku bawa ke kos ku yang baru. Barang-barangku saja sudah sangat banyak.
Tahu tidak? Saat membuang botol-botol itu di tong sampah depan kosan, rasanya itu beraaaaat banget. Galaunya setengah mati. Aku tidak rela melepaskannya. Dan akhirnya, botol-botol itu ku letakkan di depan tong sampah. Kemudian aku langsung berbalik, dan berusaha untuk tidak menoleh ke belakang. Samar-samar terdengar suara memanggil-manggil ku. #Lebay dikit :P
Pindah kos, kebisaan itu belum berhenti, dan sekarang kolongku sudah terisi dengan botol-botol lagi.
Bingung juga sih, mau di daur ulang kayak apa dan bagaimana. Belum ada waktu aja. *sok sibuk*

http://plastik.distributor123.info/wp-content/uploads/2012/08/botol-plastik.jpg
Sumber Gambar

Di rumah pun begitu. Saat aku pulang mudik, di atas lemari di kamarku masih tersimpan dengan rapi sebuah kardus yang sudah berdebu. Tahu isinya apa? Perlengkapan saat Ospek masuk SMA. :D
Sayaaaang dibuang. Itu kan punya kenangan banget. Topi kerucut yang sudah berdebu. Kardus mie yang digunakan sebagai tas. Belum lagi bendera merah putih dari kertas minyak yang sudah lusuh.
Itu baru di atas lemari. Belum yang di dalam lemari dan di laci meja belajar. 
Masih banyak terdapat benda-benda penuh kenangan yang sayang dibuang, yang bagi orang lain mungkin itu adalah sampah.
Saat aku membereskan kamarku yang dirumah, aku menemukan buku tulisku saat masih SD. Tulisannya masih jelek kayak cakar ayam. :D  terus di sampul belakang buku, dipakai untuk menghitung, menggambar, corat-coret. Saat melihat buku itu, memori-memori masa SD seakan kembali. Aku pun tersenyum saat mengingat masa-masa itu. Membuatku rindu dengan masa kecil, dan ingin kembali ke masa itu. Ingin mengulanginya lagi. Tetapi tentu saja tidak mungkin bisa. Sudah belasan tahun terlewati. Terlalu lama.

Daripada barang-barang itu dibuang, apa dimasukin museum pribadiku aja ya? :D

6 komentar:

  1. *ngabayangin kamar sipa kaya tempat sampah*
    hahaha aku juga gitu kok. Gapapa. Orang cantik mah wajar kaya gitu. Waktu aku putus sama mantan aku, aku ga tega mau buang dia. akhirnya aku taro di kolong tempat tidur aja deh.. (eh?)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... Yang pasti kamarku bukan kayak Tempat Pembuangan Akhir...
      Ini namanya jiwa kreatif yang tertunda. :D

      Hapus
  2. gapapa itu bisa jadi penghasilan loh.. hehe

    oia aku suka tulisan km, aku follow n salam kenal ya>> :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe.. Iyah..
      Terima kasih.. Sering2 berkunjung :)

      Hapus
  3. dipilah...dipilih....
    1000 3 , :)

    BalasHapus

bagi2 komentnya ya... ^_^