Jumat, 29 Juli 2011

First Love / A crazy Little thing Called Love

 
Kemarin sore aku ke rumah sepupuku. Dia baru saja tiba dari jogja malam sebelumnyanya.
Jadi setelah tau dia telah sampai di Dompu, aku langsung ke rumahnya sore harinya. Tujuanku ke sana tak lain dan tak bukan adalah untuk menagih oleh-oleh dari jogja. Hehehe
Sebelum pergi, adik ku merengek-rengek padaku untuk membawa laptop ke rumah sepupu ku itu. Ku pikir tidak apa-apa juga sih. Biar sekalian tukeran film sama sepupu ku. Kali aja ada film yang bagus.

Ternyata film yang ada di laptop sepupu ku sedikit banget. Dan sebagian besar sudah ku tonton. Terus aku tertarik pada satu folder. First Love. Sepertinya aku belum pernah menontonnya. Pas aku Tanya pada sepupuku, katanya itu film Thailand. Penasaran, aku putar film itu. Tapi aku tidak menonton secara keseluruhan. Hanya sedikit-sedikit saja. Dan sepertinya, film ini menarik. Langsung saja ku copy ke laptop ku. Rencananya aku akan menonton saat di rumah nanti.
                Selesai shalat magribh, aku langsung menyalakan laptop dan memutar film tadi. Kisahnya sungguh mengharukan, menyayat hati. T.T Dan sampai sekarang aku masih terbayang-bayang dengan wajah pemeran prianya. So cool and handsome :* P’ Shone :*
Film ini berkisah tentang cinta pertama dari seorang anak perempuan yang duduk di M1 bernama Nam. Nam mempunyai kulit yang hitam dan berkacamata. Dia mempunyai tiga sahabat yaitu Cheer, Gie, dan Nim. Mereka telah bersahabat sejak TK. Saat sedang berjalan menuju ke sebuah café dengan teman-temannya, dia melihat seorang  cowok cakep yang sedang mengendarai motor. Tetapi dia hanya bisa mengamatinya dari kejauhan saja. Mereka saling bertemu untuk pertama kalinya ketika Nam disuruh ibunya pergi ke pasar.
Saat sedang asyik memakan es krim, Nam terkejut karena tiba-tiba seorang cowok jatuh dari pohon tepat di depannya. Cowok itu memberikan Nam mangga.

Ternyata cowok itu baru saja membantu menurunkan kucing yang tidak bisa turun dari atas pohon. Sebenarnya cowok itu kesakitan setelah jatuh dari pohon, tapi dia tetap memasang wajah yang cool, pas berbalik, baru deh dia meringis kesakitan. Hehehe. Nam merasa GR karena diberi mangga oleh cowok itu, tapi ternyata setelah itu dia melihat cowok itu memberikan mangga yang lainnya kepada cewek yang ditemuinya di depan. Wah… kecewa deh.
Cowok yang disukai oleh Nam bernama Shone. Senior yang lebih tua tiga tahun darinya. Saat Nam member tahu ke teman-temannya kalau dia menyukai Shone, teman-temannya tidak menyetujuinya. Karena katanya Shone itu adalah anak yang nakal. Dua orang murid cewek pernah dibuatnya keluar dari sekolah. Tapi Nam tidak mempercayai begitu saja berita itu. Meskipun setelah itu Nam melihat kejahilan Shone saat mengerjai teman sekelasnya, lalu di hukum berdiri di depan kelas.
Shone merupakan cowok yang diidolakan oleh cewek-cewek di sekolah mereka karena ketampanannya. Tidak sedikit juga cewek yang berusaha mencari perhatiannya. Tidak heran kalau banyak cewek cantik yang berada di sekitar Shone. Si Nam ini hanya mengamati Shone dari jauh. Karena dia merasa tidak PD dengan penampilan fisiknya yang jauh dari kata cantik. Malah dia di juluki serangga bau.
Pada saat jam istirahat, Nam dan kawan-kawan sedang mengantri untuk membeli minuman. Tapi tiba-tiba ada dua anak laki-laki yang menyerobot antrian dengan kasar hingga Cheer, teman Nam terjatuh. Mereka merasa mereka harus didahulukan, Karena mereka adalah anak basket. Shone yang melihat dari kejauhan akhirnya langsung memesankan minuman untuk Nam dan kawan-kawan.
 
Nam sangat senang. Hingga minuman yang diberikan oleh Shone tidak diminumnya dan disimpan di kulkas. TEtapi ternyata dua cowok anak basket yang menyerobot tadi tidak terima dengan sikap Shone yang membuat mereka malu. Dan Mereka pun mengeroyok Shone.
Cheer segera memberitahu Nam kalau Shone sedang berkelahi. Akhirnya Nam dkk kembali lagi ke sekolah, tetapi saat mereka sampai di sekolah, pertengkaran itu sudah selesai dan gedung itu kosong. 
Saat akan pergi dari gedung itu, Nam menemukan sebuah kancing yang terdapat noda darahnya. Nam mengira kancing itu adalah milik Shone. Dan diapun menyimpan terus kancing itu. Keesokan harinya Shone dan anak-anak yang berkelahi kemarin di hokum oleh pak Guru. Nam yang melihat dari kejauhan merasa kasihan dengan Shone. Saat Shone sedang berjalan, Nam menghampirinya dan meminta maaf, Shone menjadi babak belur karena menolong Nam. Dan setelah itu Nam memberikan plester untuk Shone. Saat Nam sedang berjalan, Shone memanggilnya. “ Nam! Terima kasih. “ Nam sangat senang, karena ternyata Shone mengetahui namanya.
Siang itu Nam dan teman-temannya ke café book. Teman-teman Nam sibuk membaca buku tentang cara membuat seniormu menjadi pacarmu, sementara Nam membaca buku tentang cara menjadi rangking 1. Sebelumnya ada paman Nam yang dating dari Amerika. Pamannya membawa berita dari ayahnya. Katanya jika Nam dan adiknya bisa meraih ranking 1, maka ayahnya akan mengirimkan tiket untuk ke amerika. Makanya Nam berusaha mendapat rangking 1. tidak jauh dari mereka, ada beberapa anak cewek yang bercakap tentang sebuah buku yang manjur untuk  membuat orang yang kita suka bisa menyukai kita juga. Judulnya “ 9 Resep Cinta untuk Pelajar “. pada awalnya Nam tidak percaya dengan hal yang tertulis di buku itu. Karena katanya tidak masuk akal. Tetapi, tanpa sepengetahuan teman-temannya dia melakukan apa yang tertulis di buku itu. Lama kelamaan teman-teman Nam membantu Nam agar dapat dekat dengan Shone. Berbagai cara mereka lakukan, memberikan cokelat pada Shone, meski pada akhirnya gagal karena cokelatnya mencair karena udara yang panas, lalu membantu Nam untuk melakukan perawatan pada kulitnya agar  tidak hitam lagi. 
Klub tari adalah club yang paling digemari di sekolah Nam. Karena Club ini berisi cewek-cewek cantik. Nam dan teman-temannya pun ikut klub ini juga. Agar mereka bisa menarik perhatian cowok yang mereka sukai. Tetapi sepertinya sulit, karena syarat untuk masuk klub tari adalah putih, cantik, berwajah oriental, dan mereka semua tidak bisa memenuhi syarat itu. Karena terjadi keributan, Nam dan kawan-kawan tidak diperbolehkan mendaftar di klub tari. Sementara di lain sisi, Klub drama ini merupakan klub yang jarang sekali dilirik orang. Karena orang yang masuk di klub ini kebanyakan orang yang jelek-jelek. Sehingga sedikit bahkan hamper tidak ada murid yang mendaftar. Guru In, Pembina klub drama sekaligus Guru bahasa Inggris dari Nam dkk meminta Nam untuk masuk di klub ini. awalnya mereka ogah-ogahan, tetapi setelah melihat Shone berada di klub drama, Nam pun akhirnya bersemangat untuk ikut. Tapi ternyata Shone hanya bagian interior saja. Dia tidak bermain drama. Di klub drama ini akan mengadakan pertunjukan tentang Putri Salju dan Tujuh Kurcaci. Nam terpilih sebagai Putri Salju karena dia yang paling jago dalam bahasa Inggris. Karena akan berperan menjadi putrid salju, Nam di-make over oleh Pin. Teman Shone. Kacamatanya dilepas, digantikan dengan soft lense. Selesai di make up, Nam langsung mencoba kostum  yang akan dipakainya nanti. Semua orang yang melihat Nam terpana. Karena Nam terlihat cantik. Saat Pin bertanya pada Shone, Shone berkomentar kalau Nam terlihat sama saja. Putri saju dengan gigi kawatnya. Setelah itu, Nam langsung ke tempat dokter gigi untuk melepaskan kawat pada giginya. *Xixixixixi.. lucunya… *
Hari pertunjukan pun tiba. Sebelum pertunjukan dimulai, Guru In menyuruh untuk melakukan pemanasan dulu. Tetapi pemeran Pangerannya sedang berada di toilet. Shone yang sedang mengecat di dekat situ pun disuruh menggantikan sebentar untuk melakukan adegan penutup yaitu ciuman.
 
Nam membuka matanya setelah dari tadi dia merem. Dia kaget saat tahu di depannya ada cowok yang dia taksir. Tetapi, ternyata, posisi Shone digantikan oleh pemeran Pangeran. Saat membuka lagi matanya, Nam sangat terkejut, karena cowok itu bersiap hendak menciumnya. Nam langsung refleks menghindar. Gara-gara itu Nam hampir terjatuh dari panggung. Tetapi untunglah, dengan sigap, Shone langsung memegang tangan Nam. Dan mereka pun berpandangan. *So sweet banget deh adegan ini.. J*
Pertunjukan dimulai. Penonton drama sangatlah sedikit. Sementara itu acara tari klasik sangatlah ramai oleh penonton. Terutama siswa cowok. Karena penarinya cantik-cantik. *kasihan banget*
Nam pun agak sedih, apalagi ketika satu persatu penonton meninggalkan tempat pertunjukan drama.  Tetapi saat itu ada satu orang cowok cakep yang menonton dari jauh. Cowok yang sepertinya mengagumi sang pemeran putri salju.
Cowok itu adalah Top. Dia adalah teman Shone dari TK. Dan dia baru saja pindah dari sekolah Shone. Ternyata Top ini tidak kalah terkenal dari Shone. Karena memiliki wajah yang tampan banyak cewek yang mengaguminya. Tidak ketinggalan dua cewek yang merupakan mayoret drum band. Saat Top lewat, mereka meminta Top untuk foto bersama mereka. Saat foto-foto itu mereka berebutan untuk berada di dekat Top, sampai akhirnya terjadilah perkelahian. Perkelahian itu menyebabkan dua mayoret itu terluka. Mereka babak belur. Yang satu patah tangan, dan yang satu patah leher. Sementara kejuaraan daerah semakin dekat. Tinggal dua minggu lagi. Mau tidak mau harus dicari mayoret pengganti. Tidak jauh dari situ, Nam sedang melempar-lemparkan raket bulutangkis ke atas, untuk mengambill bola bulutangkis yang nyangkut. Melihat itu, Guru In pun berpikir bahwa Nam mempunyai bakat dalam hal ini. Setelah itu langsung saja, Nam pun ditunjuk untuk menjadi mayoret.
Perjuangan Nam untuk menjadi mayoret tidak mudah. Karena dia harus terus belajar menggunakan tongkat mayoret. Berulang kali mencoba, dan Nam belum berhasil juga. Teman-teman Nam terus mendukung agar dia tetap semangat berusaha.
Hari itu pun akhirnya Tiba. Nam menjadi mayoret di acara drumband. Dia tampil sangat cantik. Dan tentu saja dia berhasil menangkap tongkat yang dilemparnya.
Setelah menjadi mayoret, dan berubah menjadi cantik, Nam menjadi semakin terkenal di sekolahnya. Dan banyak cowok yang mengaguminya. Tidak terkecuali Top. Setelah dia mengungkapkan perasaannya pada Nam, mereka sering bersama. Meski sebenarnya yang Nam inginkan sebenarnya menjadi Pacar Shone. Tetapi alasan dia tetap dekat dengan Top adalah agar dia bisa berada di dekat Shone. Karena terlalu sering bersama Top dan Shone, Nam semakin jauh dari teman-temannya. Apalagi ketika Cheer berulang tahun, Nam tidak hadir. Hal itu membuat Cheer marah pada Nam. Setiap ada Nam, mereka selalu menghindar. Sampai saat Ketiga temannya duduk di tangga, Nam menghampiri mereka. Tapi mereka tetap cuek terhadap Nam. Karena sedih, Nam akhirnya menyanyikan lagu yang sering dia nyanyikan dengan teman-temannya. Dan dia pun menangis. *aku juga nangis pas adegan ini. Sedih bangeeet T.T* Teman-temannya luluh juga mendengar Nam yang bernyanyi, merekapun bernyanyi bersama-sama sambil berpelukan dan menangis.
Nam sedang menyapu rumah saat ketiga temannya datang. Mereka bercerita kalau mereka baru saja makan es krim di pasar, dan saat berada di sana mereka bertemu dengan guru In. Dan Guru In memberi tahu kalau Nam mendapat ranking 1. Nam sangat tekejut, sekaligus bahagia, karena usahanya selama ini tidak sia-sia. Dan tentunya dia dapat menemui Papanya di Amerika, seperti janji papanya. Sebelum kepergiannya Teman-teman Nam menyarankan agar Nam segera menyatakan perasaannya pada Shone.
Hari kelulusan tiba. Semua murid bergembira. Mereka saling menyoret-nyoret baju. Shone menuju ke kolam renang untuk mengambil gambar, dan itulah saat yang tepat bagi Nam untuk menyatakan perasaannya. Nam segera menghampiri Shone, dan diapun menyatakan perasaannya serta memberi tahu Shone kalau dia berubah menjadi cantik itu karena Shone. Tapi,,,, Nam melihat tulisan di baju Shone. PIN LOVE SHONE. Nam langsung patah hati. Ternyata Shone baru jadian dengan Pin seminggu yang Lalu. Rasa kecewa menyelimuti hati Nam. Sampai-sampai dia tidak melihat jalan dan jatuh di kolam renang. *untung kolamnya nggak dalam :D*
Di depan rumah Shone terparkir sebuah mobil. Sepertinya ada tamu. Dan benar saja. Tamu itu adalah manajer dari Bangkok glass junior. Shone masuk tim sepakbola juniornya Bangkok. Tetapi malam itu juga dia harus berangkat. Sebelum berangkat, dia membuka sebuah buku. Buku itu berisi foto-foto Nam. Ternyata Shone juga mempunyai perasaan yang sama dengan Nam. Tetapi dia telah berjanji pada Top untuk tidak berpacarann dengan Nam. *adegan yang ini juga sedih*
Dan tidak terasa 9 tahun telah berlalu. Nam telah menjadi desainer Thailand yang terkenal di New York. Dan dia kembali ke Thailand. Saat di Bangkok dia menjadi tamu dalam acara TV. Tidak disangka-sangka. Saat acara itu berlangsung, Shone tiba-tiba muncul. *aku pas nonton ini jadi histeris sendiri*

Nam juga tidak menyangka jika dapat bertemu Shone lagi. Saat Nam bertanya, “apakah Shone sudah menikah?”, Shone menjawab. “sebenarnya aku telah… telah…“ *pas bagian ini lama banget. Aku jadi penasaran banget. Dan ternyata sodara-sodara* “ Mmm… Aku telah.. Aku telah menunggu seseorang untuk kembali dari Amerika. “ *>.< cool banget.. aku histeris juga pas adegan ini.* Mendengar hal tersebut, Nam menangis terharu.
Selesai menonton film ini, aku langsung search tentang pemeran Shone. Ternyata dia memang tampan sekaliiii.. :* P’ Shoneeee :*







6 komentar:

  1. iya... memang bagus filmnya, meskipun ide ceritanya sederhana saja, tapi dikemas dengan menarik.. :)

    BalasHapus
  2. @Khairatun Hisan : He'em,,,padahal kalau dari segi cerita udah banyak film-film yang seperti itu. Karena film ini, saya mulai melirik film Thailand. :)

    BalasHapus
  3. kalo saya mulai tertarik sama film Thai sejak nonton Suckseed.. udah nonton? kalo belum bisa dibaca di sini http://graliaazza.blogspot.com/2011/08/suckseed-friendship.html
    ^^

    BalasHapus
  4. Khairatun Hisan : Belum,,, Kayaknya film itu bagus ya.. Kemarin pernah lihat di Kaskus,,,

    BalasHapus
  5. she fha, salam kenal, izin copy link mu ya, sinopsis filmnya keren, kalau berkenan bisa silaturahmi balik ke blog ku ya: rudi-rendra.blogspot.com

    BalasHapus

bagi2 komentnya ya... ^_^