Hello blogger mania..
Kangen deh sama blog ku...
Udah lama nggak diutak atik. *cium-cium laptop
Akhir-akhir ini diriku banyaaaak banget tugas. Minggu-minggu terakhir kuliah pastinya ada tugas yang harus dikumpulkan, dan tidak lupa juga, dipresentasikan di depan dosen tersayang yang cakep-cakep dan cantik-cantik. *muji biar dapat nilai bagus.Padahal belum tentu dosennya baca. Haha
Dan, setelah hari-hari yang melelahkan itu,akhirnya aku bisa beristirahat. Hari ini nggak ada kuliah. Dan senin sudah mulai minggu tenang.
Ya kalau di hitung-hitung, aku liburnya 10 hari... Senangnya dirikuuuu :)
Tapi meskipun namanya minggu tenang, malah jadi nggak tenang, pikiran malah tambah mumet karena harus mulai menguasai materi yang menjadi bahan ujian.
Tetapi sepertinya, di hari pertama libur ku ini, *ngelirik sebentar ke tumpukan buku, terus kembali lagi lihat laptop* belum terpikir untuk membaca materi ujian. Hahahaha
Jangan ditiru ya kawan-kawan sekalian. Sepertinya virus lazy saturday sedang melanda diriku. *emang ada?
Kemarin, setelah semua tugasku selesai dikerjakan, akhirnya, aku mempunyai waktu untuk membaca novel yang ku beli beberapa minggu yang lalu. Ingatku, aku membelinya pas tanggal 1 Januari 2012. Pas tahun baru. Karena nggak ada yang ngajakin kemana-mana *kasihan* jadilah muter MATOS (Malang Town Square), dan nyasar di Gramedia. *ups.Nggak boleh nyebut merek ya? :D
Kembali ke novel tadi. Salah satu novel yang ku beli adalah "ANAK KOS DODOL LAGI"
Sebelumnya aku pernah membeli buku pertamanyam "ANAK KOS DODOL"
Novel tersebut bercerita tentang suka ria dan duka citanya sewaktu si Penulis, Dewi "Dedew" Rika saat menjadi anak kos.
Gaya bahasanya yang kocak dan sesuai banget untuk orang kayak aku ini -maksudnya anak muda :D- pas banget dah sebagai teman di kala sepi menyapa. Duileh... bahasanya rekkk... *Mbak Dedew, novelnya udah ku promosiin nih, minta novelnya yang lain ayoook.. :D
Tahu nggak sih?
Membaca novel ini, semakin membuatku ingin merasakan yang namanya kos 'normal'.
Kenapa aku sebut demikian?
Soalnya, hiks *narik ingus* aku ngerasa kehidupan kos ini sungguh tidak normal. Aku ngekos sendirian. Setelah ditiggal kabur oleh mbak-mbak kos yang sudah nggak betah lagi.
Tetapi, kupikir, karena ada temanku yang ngekos di depan kosku, dan berjarak tidak sampai dua langkah raksasa, ku pikir, aku masih bisa mengatasinya.
Tapi.. Tapi.. Tapiiii...
Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, sepertinya aku menemukan alasan untuk pindah kos.
Biaya sewa kosan ku naik ;(
Dan si ibu kos pun bilangnya tiba-tiba, alias, tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Benar deh. Soalnya aku belum pernah tuh mendengar Masjid dekat kos ngumumuin hal tersebut.
Tapi, apalah daya ini. Mau tidak mau, untuk sebulan ini aku harus menempati kosan ini dahulu.
Sebenarnya, aku sudah nyaman dengan kamar ini dan juga seisinya. Hanya saja, ku akui. Aku butuh teman.
Karena ngekos cuma sendiri, makanya aku lebih betah di kampus. Bagiku, kos itu hanya seperti tempat untuk tidur dan mandi. Aku lebih sering berada di UKM Fotografi. Apalagi sekarang disana sudah ada TV.
Terkadang iri deh sama anak kosan 'beneran '... Jadi inget kosanku yang dulu di Sigura-gura. Aku kangen kalian yang disanaaa ;( Tapi apalah daya. Kosan yang sebelumnya jauh dari kampus. Aku kan capek, yang harus naik angkot, dan berangkat sejam lebih pagi dari waktu masuk. Nggak kayak di sini. Aku kan tinggal jalan kaki saja.
Hmmm, jadi pengen cerita tentang sejarah kosan diriku nih. Hehehe
Kalau tidak salah, waktu itu, tanggal 4 Mei 2010, aku tiba di Malang. Bersama Ummi ku, Temanku dan bapaknya, dan juga saudara Ummiku yang dari Surabaya.
Karena aku memutuskan untuk ikut Bimbel selama sebulan, jadilah kami mencari kos-kosan yang berada dekat dengan tempat bimbel.
Dan, yey! Ketemu. Orang tua ku yang mencarinya. Aku sih, tinggal terima jadi saja. *enaknyaaa.
Kos ku yang pertama itu terletak di daerah Kampus 1 UMM, dekat Jalan Ijen, yang legendaris.
Kosnya dirahasiakan aja yaaa :D
Menurutku, di sana kosannya nggak sehat deh. Hmmm, sebenarnya sih bukan kosannya, tapi penghuninya.
Ada yang kerja sambilan *tau kan maksudnya*, ada yang ngerokok, terus ada yang lihat kembang api yang gemerlapan kalau malam-malam, dan pulang dini hari.
Nggak enak deh.
terus, terus, waktu di kosan ini, jaket legendarisku dari SMA, hilaaaang...
Setelah sekitar 2 bula di sana, aku pindah. Soale, isitilah kasarnya, diusir sama bapak kos. Sebenarnya bukan karena apa. Aku berniat untuk memperpanjang kosan selama satu bulan. Tapi bapak kosnya nggak mau. Alasannya, saat itu kan musimnya calon mahasiswa baru mencari kos-kosan. Kalau aku cuma satu bulan disana, dan setelah itu aku pindah, nanti siapa yang akan menempati kamar itu? Dia akan rugi donk.
Huft, padahal kan ya, Rejeki sudah ada yang mengaturnya.Kenapa mesti takut.
Akhirnya, aku mencari kos-kosan yang baru. Dan ketemu! Di daerah kampus 1 ITN. Jalan sigura-gura.
Saat pertama mengekos disana, aku belum ada temannya. Karena yang mengekos disana belum pada datang. Tetapi setelah beberapa hari, ada, anak Maluku, namanya Tia. Kemana-mana kami selalu berdua. Mencari makan bareng, jalan-jalan bareng. Sampai akhirnya dia pindah di kosan yang berjarak sekitar dua rumah dari kosku. Masih milik ibu kosku juga. Dia di kosku hanya sementara, karena pembangunan kosnya masih belum selesai. Ibu kosku yang itu, pokoknya sepanjang gang, dari depan sampai belakang, itu adalah kosan miliknya. Dan, aku mendapat kamar kos yang menyatu dengan rumah si Ibu kos. Jadinya nggak bisa macem-macem deh. *emang mau ngapain?
Mendekati waktu masuknya kuliah, penghuni kamar lain berdatangan. Dan aku pun berkenalan dengan mereka. Temanku banyaaak deh. Ada sekitar delapan anak yang seumuran denganku. Sama-sama Maba. Sedangkan satu orang adalah siswi SMA, dan Dua orang merupakan mahasiswa senior.
Sepertinya anak kos yang terdahulu tidak betah disana, karena ibu kosnya agak-agak killer. *piss bu v(^_^)
Sehingga, kepergian mereka digantikan oleh aku dan delapan orang lainnya itu.
Aku paling suka deh sama kosan ku yang ini. Anaknya asyik-asyik. Cuma memang sih, saat awal-awal aku masih tidak mengerti yang mereka bicarakan. Mereka berbahasa jawa. AKu kan mahasiswa rantauan prom Dompu eNTeBe... Mana mengerti yang mereka bicarakan? Tetapi, demi menyenangkan hati mereka, saat mereka tertawa, aku pun ikut tertawa. Saat mereke bertanya padaku, "Emang kamu ngerti apa yang kita tertawain?"
Dengan polosnya, aku menggeleng, dan menjawab, "Enggak..."
Semakin ramai mereka tertawa, lebih tepatnya mentertawai ke-sok-tahu-an diriku.
Andai kosan itu nggak jauh dari kampusku, mungkin aku masih disana. Benar deh...
Kangen Kos Sigura-Gura.... *Nyeka air mata*
Dan selanjutnya, kos ketiga ku.
Terletak di jalan Mertojoyo, di daerah Merjosari. Bulan Oktober 2010, aku pindah ke sini. Dan sekarang, Januari 2012. Sudah berapa bulan berarti tuh? Setaon lebih ya? Makanya, agak nggak tega sih meninggalkan kosan ini. Tapiii, seperti yang ku jelaskan di atas tadi. Demi mendapatkan kehidupan kos yang 'normal', sepertinya aku harus pergi dari sini. *mengepalkan tangan.
Mmmm, ceritanya tentang kosan ketiga ini lanjut lain waktu saja yah...
Hidup anak kos! :D
Hiks. Yang sabar ya adik sipa :')
BalasHapusNgekos enak gak sih? aku mau ngekos gak boleh sama ibu..
@OTRL: Ngekos itu,,, hmm, mau enak gak enak, ya tetep aja, aku harus ngekos. Karena aku kuliah jauh dari orang tua. Ada suka rianya, dan ada juga duka citanya... Hmmm, jadi pengen posting lagi. :D
BalasHapusMbak Ipa blog upi bisa dibuka lagi :D
BalasHapusMbak Ipa kenapa nggak pulang ke Dompu liburan ini?
Alhamdulillah ^_^
HapusTunggu ipa pas lebaran ya... :)
tetap semangat blajarnya..pendidikan no.1 kan hehe..
BalasHapusCEMANGAT.. Makasih yaaa :D
Hapushemmh,,emang gitu sebel nya nge_kos,,,apalagi kalo gak ada duit udah deh melarat,,heheh
BalasHapushahaha,,iya,,nasib jadi anak kos,,tp seruuu.. :D
Hapus