Kemarin, seperti biasa, HP ku rada sedikit error. Pesan-pesan tidak ada yang masuk di HP ku. Ku matikan HP, lalu kuhidupkan lagi, setelah itu ku cas HP, karena batereinya memang sudah lemah. Setelah itu ku tinggal HP dan bergegas menuju mushalla kampus untuk menunaikan shalat dzuhur.
Saat aku kembali, temanku bilang, ada telepon dari Ibu ku. Tapi tidak ada yang mengangkatnya. Setelah itu, ku ambil HP, dan ku lihat ada beberapa SMS yang masuk. Salah satu sms menarik perhatianku, dari adikku yang paling kecil. Urfi. Di rincian pesannya ternyata pesannya masuk dari jam 12 siang, tetapi baru ku baca sekitar jam 2.
Saat ku buka, ternyata isinya
Mbak syifa, tadi mas Rijal tabrakan. Terus tulangnya retak...Setelah membaca sms itu, aku agak sedikit khawatir. Aku mencoba untuk menelepon Ummiku, tidak diangkat. Aku mencoba menelepon nomor adikku, tidak diangkat. Begitu juga dengan Bapakku. Tidak di angkat. Aku pun tidak patah semangat untuk terus mencoba menghubungi Ummiku. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya Ummiku mengangkat teleponnya.
Aku yang khawatir, langsung bertanya keadaan adikku, dan juga kronologis kejadiannya.
Syukurlah, luka adikku tidak terlalu parah. Pergelangan tangan kanannya retak dan lututnya tergores akibat kecelakaan itu. Awalnya Dokter menyarankan untuk melakukan Operasi, karena setelah di rontgen, ternyata tulangnya agak sedikit bergeser. Tetapi, orang tua ku memilih untuk menggunakan pengobatan tradisional. Yaitu ke tukang urut yang berada di Sila, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Dari rumahku, Dompu, menuju Sila sekitar 4 jam.
Sebelumnya ada anak teman orang tuaku yang juga mengalami kecelakaan dan tulang kakinya patah. Setelah dibawa ke tempat tersebut, diurut, dan diberi ramuan tradisional, lukanya cepat sembuh. Bahkan yang sebelumnya pincang-pincang, bisa berjalan normal lagi.
Yah mungkin karena jika melakukan operasi itu agak sedikit ribet, dan juga memakan biaya yang cukup besar.
Mengenai kronologis kejadiannya, siang itu, sepulang sekolah adikku pulang bersama teman-temannya, mengendarai motor beramai-ramai. Kebetulan adikku berada yang paling depan, tiba-tiba ada seorang cewek yang mengendarai motor Mio langsung menyalip tiba-tiba di depan adikku, karena refleks, adikku langsung membanting setir ke kiri untuk menghindari tabrakan dengan motor Mio tersebut, tetapi ternyata, dari arah kiri juga ada ojek yang mengendarai motor. Tabrakan tidak dapat dihindari, motor teman-teman adikku juga terjatuh, karena menabrak motor yang dikendarai adikku dan ojek. Sementara, cewek yang mengendarai Mio itu, langsung kabur begitu saja.
Ummi ku bilang,
Rijal itu, punya rasa kasih sayang. Mungkin Rijal itu mikir, bagaimana kalau seandainya kakak perempuannya yang mengendarai motor itu? Makanya, dia menghindar supaya tidak menabarak cewek itu, malah dia yang menjadi korbannya.Aku terharu mendengar kata-kata Ummi ku itu. Ya, aku tahu, meskipun dia itu kadang bandel, suka keluyuran, dan terkadang membantah orang tua, aku tahu, sebenarnya dia itu baik hati.
Ummi pernah bercerita, saat Ummi ku mengandung Urfi, adikku yang paling kecil, Rijal selalu menemani Ummiku. Mengambilkan Ummi ku minum, dan terkadang, mengajak bicara adikku yang di dalam perut.
Dan yang paling so sweet adalah saat dia masih kecil, dia pernah bilang ke Ummi ku.
Ummi, jangan takut. Nanti kalau sudah besar, Rijal akan ngejagain Ummi.*ngetik sambil menangis terharu*
when we were child |
Yups, Yang membat sikap dia sekarang seperti itu tentu saja, karena pengaruh hormonnya. Sekarang kan dia sudah remaja, yang namanya remaja itu emosinya bergejolak, suka membantah, marah-marah, sensitif. Hahaha.. Aku jadi teringat saat masa-masa SMP-SMA ku dulu. Sepertinya aku juga pernah bersikap seperti itu ke orang tuaku.
Jika sedang di rumah, tidak jarang kami berkelahi. Ada saja yang jadi bahan pertengkaran. Sampai rumah rasanya ramai. Aku teringat, dulu, waktu kecil, kami tidur sekamar. Sebelum tidur, kami berantem dulu. Tendang-tendangan, lempar-lemparan bantal, sampai akhirnya kami tertidur karena capek berkelahi. Saat sudah remaja pun tetap seperti itu.
Saat aku sedang duduk, atau melakukan suatu kegiatan, dia tiba-tiba datang dan mengganggu ku, padahal awalnya tidak ada masalah apa-apa. Sampai akhirnya kami berkelahi karena dia terus mengganggu ku.
Tetapi kini aku sadar. Sikap dia yang seperti itu, tidak lain, dan tidak buka, hanyalah untuk mencari perhatian saja. Apalagi saat beranjak remaja, kami sudah jarang main bersama-sama, tidak seperti saat masih kecil dulu. Karena dia satu-satunya anak laki-laki di rumahku, jadi kerjaan setiap hari, jika tidak mengganggu ku, dia mengganggu adikku. Agak jahil memang.
Tapi kejahilan mu itu, karena kamu sayang kepada kami, saudara-saudara mu kan?
Haha... Aku ingin mengakui satu hal: I MISS YOU BROTHER!
jarang-jarang loh aku mengaku seperti itu... :)
Syukurlah kamu tidak menderita luka yang parah. belajar yang rajin ya, Dik! Ingat, kamu sudah kelas tiga SMA. Sebentar lagi akan mengahadapi Ujian.
AINA NDOLO!!!
*sedang mellow*
-Kalau kamu baca ini, jangan GR ya! :D-
kapan ya bisa ke bima lagi. i love stay there. salam kenal. ditunggu kunjungan baliknya di www.gurusydi.blogdetik.com
BalasHapuswow ada pak guru rusdi juga disini :))
BalasHapusbtw... ikatan saudara itu emang kuat!!
thanks, tulisan terakhir jadi kecoak lagi
rusydi hikmawan : Salam kenal jg :) sering2 berkunjung...
BalasHapusimonck : Betul bgt pak kecoak...
SALAM KENAL...
BalasHapus" SUKSES SELALU UNTUK ANDA "
Kunjungan balasan... nona.. komen balik ya..
BalasHapussemoga cepat sembuh kaka :D
BalasHapusamin
get well soon ya... :)
BalasHapusCara Membuat Ada : Terima kasih :) slm knl juga :D
BalasHapusyOu: oyi,,, maaf br sempet yaa
farhan ferbian PoRe: amin,, mksih yaa :)
Khaira: Thanks sist :)
Elang: Salam knl jg ;)
lama tak berkunjung kesini, semoga adik nya cepat sembuh, kasian kk yang tuh lagi kangen katanya,, salam
BalasHapusAMin,,,Terima kasih,,, :)
BalasHapus